"Sekedar umpatan dan teriakkanku yang semuanya tersimpan dalam barisan kata"

Jumat, 20 November 2009

Sajak kata

SAJAK KATA-KATA


Oleh : Achmad Saptono (Panggil ; Tino)



Setiap kata adalah senjata
Tetapi kadang kata tak menjadi bahaya tanpa rasa
Kata menjadi tak bermakna tanpa diasah
Tusukan kata-kata ngilunya melebihi puluhan tusukan belati tentara

Kalau ada yang terluka karena kata-kata
Adalah berbahaya jika tanpa penawarnya
Dan jika anda merasa takut akan ajal yang segera menyapa
Apakah anda percaya kata bisa menjadi penentu kehidupan manusia

Kata mampu membunuh semaunya
Perlahan atau bahkan sekaligus dengan hujaman racun
Yang menembus hati setiap manusia
Tirani orde baru tergeser karena kata
Orang menang dalam pemilu karena kata-kata
Lelaki merayu wanita dengan kata-kata
Pengacara mencari nafkah dengan kata-kata
Penyiar radio, televisi, Aktor...
Aktris... Sutradara... Iklan
Semua itu karena kata-kata


      "Pwt, 20 Nov 2009"
Share:

Gender & Media


Citra Perempuan Dalam Media
Oleh : Achmad Saptono (Panggil ; Tino)

Ayahku selalu, berkata padaku, jadi laki-laki ga boleh nangis,
harus slalu kuat...(The Lucky Laki - Bukan Superman )




Pagi hari setelah mencari kopi hangat dan sarapan, di jalan aku mendapati papan-pan iklan yang menempel di pohon dan tembok di pinggiran jalan. Sesampainya di kontrakan, di kamar aku terus berfikir "apakah ukuran cantik, ideal atau sempurnanya perempuan itu cuma ada pada bentuk/ukuran tubuhnya saja?". Pertanyaan-pertanyaan itu terus bermunculan dalam kepalaku, namun di sisi lain dalam hati aku bertanya "Tapi bukankah ketika gender terus diperjuangkan maka secara tidak langsung akan mengeksploitasi masing-masing pihak baik itu pihak laki-laki maupun perempuan?".
Lalu yang menarik lagi bagiku adalah kenapa para aktivis gender, sampai hari ini tetap konsisten memperjuangkan isu gender? Misal : Ada papan iklan di pinggir jalan yang bertuliskan "BUTUH ALAT UNTUK MEMPERBESAR PAYU DARA/ALAT KELAMIN? HUBUNGI 08xxxxxxxxxx", atau iklan-iklan yang ada di televisi "INGIN KULIT PUTIH DAN TETAP CANTIK?" Nah, bagiku teks dalam iklan-iklan itu secara ga langsung mendeskripsikan bahwa parameter ideal perempuan adalah tergantung pada beberapa organ tubuh saja. Sama saja perempuan itu sedang di eksploitasi kan?
Akhirnya aku ingat apa yang di ungkapkan oleh TAMRIN TAMAGOLA, bahwa menurutnya terdapat 5 (lima) citra perempuan dalam iklan media massa, antara lain :
  1. CITRA PIGURA: perempuan sebagai sosok yang sempurna dengan bentuk tubuh ideal. 
  2. CITRA PILAR: perempuan sebagai penyangga keutuhan dan penata rumah tangga.
  3.  CITRA PERADUAN: perempuan sebagai objek seksual. 
  4.  CITRA PINGGAN: perempuan sebagai sosok yang identik dengan dunia dapur. 
  5.  CITRA PERGAULAN: perempuan sebagai sosok yang kurang pede dalam bergaul.
Media massa di Indonesia tampaknya masih merupakan kekuatan konservatif, bukan progresif, bukan sebagai pendobrak nilai tapi sebagai penjaga status quo. Media masih mendiskriminasikan perempuan. Maaf, silahkan perhatikan iklan-iklan yang lainnya di media saat ini?



Share:

Kamis, 19 November 2009

SLANK & GERANAT

SLANK & Kontroversial Lagu Gosip Jalanan
Oleh : Achmad Saptono




Bisa dilemahkan,
ga bisa dimatikan,
ga terlihat,
tapi melumpuhkan!


(Album Virus)



Kiprah group band yang satu ini bukan hanya eksis di dunia musik/entertainment saja. Pasca lepas dari jeratan Narkoba mereka (SLANK) aktif dalam gerakan sosial yang memberantas peredaran Narkoba, GERANAT (gerakan anti narkoba) adalah tempat SLANK dan kawan-kawan menebus dosa sejarah di masa lalu.

mau tau bagaimana sejarah group band SLANK? simak lebih lanjut tulisan di bawah..

Sejarah Terbentuknya group Band SLANK :


Slank adalah nama salah satu grup musik papan atas Indonesia yang bermula dari Desember 1983 dengan pendirian Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Di sinilah Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal) mengekspresikan kesukaan mereka terhadap karya-karya Rolling Stones. Sayangnya grup ini tidak bisa bertahan dan membubarkan diri. Selanjutnya berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada tahun 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi akhir ini, yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar). Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik, yang biasa dikenal sebagai Slankers yang tersebar di beberapa kota baik di jawa maupun luar jawa.

Slank berdiri desember 1983. dengan nama awal cikini stone complex, dengan beranggotakan, Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bas), Uti (vokal), Wel Welly (vokal).Mereka sering membawakan musik2 dari Rolling Stone, idola mereka. Di tengah jalan beberapa dari mereka keluar. karena keuletan Bimbim, panggilan Bimo Setiawan membentuk band lagi dan merubah nama menjadi Red Evil. dengan formasi Bim2(drum), Bongky (gitar), Kiki (gitar), Denny (bas), Erwan (vokal). dan mereka sudah mulai berani memainkan lagu2 mereka sendiri.
Penampilan mereka diatas panggung yang cenderung seadanya dan slenge’an. sehingga para penonton sering menyebut mereka band slenge’an. mulai saat itu nama band mereka berubah menjadi Slank. Pergantian personil menjadi kebiasaan dalam band ini. sudah kali band ini ganti personil, dengan personel Bim2 (Drum), Kaka (Vokal), Bongky (Bas), Indra (Keyboard), Pay (Gitar).

Berkali-kali mengirim demo ke berbagai label, berkali2pula rekaman mereka ditolak. lalu mereka bertemu dengan seorang produser Budi Susatio. setelah mendengarkan musik mereka, Budi yakin bahwa musik mereka akan banyak disukai. karena musik mereka beda dari musik mainstream pada masa itu. Slank menggabungkan antara POP, ROCK N ROLL, BLUES, DAN ETNIK. yang menjadi warna musik Slank. Keyakinan Budhi terbukti. album pertama SUIT…SUIT..HE.HE… meledak di pasaran dengan hits maafkan dan memang. dengan album pertama itu pula slank mendapat penghargaan pertamanya di BASF award sebagai pendatang baru terbaik. sejak saat iu slank mulai dikenal masyarakat seluruh indonesia, dan terus berkarya. karya mereka antara lain: KAMPUNGAN, PISS, GENERASI BIRU, MINORITAS. Setelah penggarapan album minoritas slank kehilangan 3 anggota sekaligus Bongki,Indra,Pay (yang sekarang sukses dengn BIP-nya). akhirnya ka2 dan bim2 berjuang mempertahankan band ini. dengan 2 personel mereka mencoba membuat album baru, LAGI SEDIH. dengan dibantu Ivan (bass) dan Reynold (gitar). Hingga akhirnya tahun 1996 terbentuk formasi ke-14 yang terdiri dari Kaka (vokal), Bim2 (drum), Ivanka(bass), Ridho (gitar), Abdee (gitar). hingga sekarang mereka telah menelurkan 14 album: TUJUH,VIRUS, MATA HATI REFORMASI, 999+09 (dua album sekaligus), SATU-SATU, PLUR, SLANKISSME, SLOW BUT SURE. Album-album tersebut, belum termasuk album live dann album the best yang lainnya.

Tahun 2008 lalu group band yang punya banyak fans fanatik ini menuai protes dari pemerintah karena kritik yang ada dalam lagu "gosip jalanan".  Kalo penasaran dengan liriknya, ni di bawah aku tuliskan!!!


Pernah kah lo denger mafia judi
Katanya banyak uang suap polisi
Tentara jadi pengawal pribadi
Apa lo tau mafia narkoba
Keluar masuk jadi bandar di penjara
Terhukum mati tapi bisa ditunda
Siapa yang tau mafia selangkangan
Tempatnya lendir-lendir berceceran
Uang jutaan bisa dapat perawan
Kacau balau … Kacau balau negaraku ini …
Ada yang tau mafia peradilan
Tangan kanan hukum di kiri pidana
Dikasih uang habis perkara
Apa bener ada mafia pemilu
Entah gaptek apa manipulasi data
Ujungnya beli suara rakyat
Mau tau gak mafia di senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Bikin UUD ujung-ujungnya duit
Pernahkah gak denger teriakan Allahu Akbar
Pake peci tapi kelakuan barbar
Ngerusakin bar orang ditampar-tampar

download lagunya di sini


Untuk video gosip jalanan silahkan download videonya di sini

Silahkan analisis sendiri lirik di atas,
Piss....
Share:

Selasa, 17 November 2009

HAK PILIH



LULUS CEPAT ATAU LULUS TEPAT ;
Silahkan Memilih!
Oleh : Achmad Saptono (Panggil ; Tino)


"Lalu kapan saya akan diwisuda, adik kelas sudah lebih dulu. Hati cemas merasa masih begini, teman baik sudah di DO, orang tua di desa menunggu, calon istri gelisah menanti... "(Koboy Kampus ; Panas Dalam)
Lirik lagu Koboy Kampus karya Panas Dalam diatas mungkin akan menjadi sound track bagi mahasiswa-mahasiswa yang "betah" di kampus. Betah di kampus, bagi saya banyak sekali kriteria alasan yang dapat dijadikan faktor kenapa masih banyak mahasiswa yang memilih atau bukan karena pilihannya menjadi hidup (maaf; lama) di kampus.

Pertama, betah di kampus karena memang benar-benar merasa masih betah hidup di kampus, misal : karena merasa lebih enak menjadi mahasiswa yang selalu dikasih duit bulanan sama orang tua yang akhirnya mahasiswa itu merasa keenakan. Kedua, betah di kampus karena faktor akademik, misal : karena permasalahan nilai yang kurang/belum mencukupi standar kelulusan. Ketiga, betah di kampus karena "disayang" dosen pembimbing tugas akhir (skripsi), misal : dosen pembimbing yang susah ditemui di kantor, dosen pembimbing yang mengedapankan subyektifisme (selera/penilaian pribadi) saat membimbing mahasiswa skripsi atau susah di hubungi atau bisa jadi karena memang benar-benar sangat disayangi oleh dosen pembimbing skripsi. hohoow.... Keempat, betah di kampus karena "Cinta", Upss... misal : nunggu lulus bareng pacar yang satu atau dua angkatan dibawahnya. Kelima, betah di kampus karena masih merasa perlu menggali potensi sebagai mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja atau masih butuh banyak pengalaman dalam dunia mahasiswa. Tapi biasanya, kriteria alasan yang kelima ini sudah jarang ditemui, walau masih ada beberapa. hheu...
Kembali ke judul yang saya tuliskan di atas, LULUS CEPAT ATAU LULUS TEPAT adalah sebuah pilihan bagi setiap mahasiswa. Ketika orientasinya ingin LULUS CEPAT, ya monggo "autis" dengan kesibukan akademik, misal : kuliah terus, nyatet semua yang di tampilin slide power point/OHP dosen, jangan pernah membolos, mengerjakan semua tugas, pokoknya jangan pernah beralih ke kesibukan lain selain kesibukan yang terkait dengan kuliah, kuliah dan kuliah. Sedangkan ketika orientasinya adalah ingin LULUS TEPAT, konsekuensinya selain sibuk di akademik juga harus sibuk atau mau mencari ilmu/pengalaman lain di luar akademik, misal : kuliah sambil berorganisasi, kuliah sambil kerja, aktif di forum-forum diskusi (lembaga kajian) atau kuliah sambil aktif di kegiatan-kegiatan sosial yang ada baik di internal kampus maupun di luar kampus, tapi dengan catatan bagaimanapun caranya akademik jangan sampai terbengkalai. Jadi, maksud saya begini. Ketika si Mahasiswa itu aktif dalam organisasi atau kegiatan-kegiatan di luar akademik, mahasiswa itu juga harus aktif di akademik juga, misal : jangan cuma baca-baca buku di luar perkuliahan, tapi lahap juga buku-buku perkuliahan, aktif berdiskusi di kelas, tugas juga jangan lupa di kerjakan. Nah, kalau misalnya ternyata pihak fakultas memberlakukan kebijakan presensi mahasiswa minimal harus 75%, dalam satu semester, ya silahkan bagaimana caranya terserah anda yang menjalankan. Intinya manfaatkan jatah 25% yang boleh tidak hadir di kelas itu untuk kesibukan lain.
Dunia kerja saat ini memang banyak yang menuntut salah satu syarat bekerja, adalah lulusan yang mempunyai IPK minimal 2,75 atau ada juga lembaga tertentu yang hanya menerima lulusan yang mempunyai IPK minimal 3,00 atau bahkan mungkin lembaga yang hanya menerima lulusan yang mempunyai IPK diatas 3,00, sudah ada juga kali ya... Tapi kalau menurut saya, IPK tinggi tidak jaminan lulusan tersebut mempunyai skill atau keahlian lain. Bisa jadi lulusan itu gaptek (gagap teknologi), kurang pengalaman berorganisasi atau wacananya sempit (sekali lagi ; maaf). Makanya bagi anda (mahasiswa belum lulus atau yang sudah lulus) yang mempunyai IPK standar/biasa-biasa saja, jangan berkecil hati, tidak usah pake minder segala, apalagi kalau sampai bunuh diri (lebay : mode on) karena yang penting anda punya banyak skill, potensi atau keahlian lain, maka niscaya pasti banyak dunia kerja yang sesuai dengan skill atau potensi anda, atau malah kalau mau bisa jadi anda malah mampu menciptakan lapangan kerja sendiri, misal : dengan membuat LSM, lembaga penelitian atau mendirikan industri kecil lainnya.
Sebagai penutup, sudah dibaca semua kan tulisan dari atas sampai bawah? Jadi, sekarang saya kembalikan ke anda lagi. Anda bebas menggunakan hak pilihnya, hheu... Silahkan memilih! Mau LULUS CEPAT ATAU LULUS TEPAT?


Share:

Pelajar & Life Style

Warnetku warnet kita berdua
Oleh : Achmad Saptono (Panggil; Tino)
"Dunia serasa milik kita berdua, kata-kata indah ini mungkin yang ada dalam benak mereka yang sedang asyik berduaan dalam satu kamar berukuran ± 1,5 x 2 meter".


Selasa, 20 Oktober 2009 lalu sepulang dari aksi di depan gedung DPRD Banyumas menuntut realisasikan anggaran pendidikan 20 %, naikan UMK/gaji buruh, realisasikan biaya kesehatan gratis dan beberapa tuntutan lainnya aku ngobrol dengan kedua temanku. Salah satu temanku mengawali pembicaraan tentang adanya warnet (warung internet) mesum di sekitar jalan Kampus-Purwokerto. "Aku pernah memergoki pasangan siswa SMA yang sedang berbuat mesum di warnet itu", ucapnya. Waktu itu dengan nada becanda aku menyela "ga mungkin banget, emang bisa di tempat rame kaya gitu?". Temanku yang satu lagi pun senada dengan apa yang aku lontarkan. Akan tetapi lama-kelamaan temanku yang sudah pernah memergoki itu menambahkan "gini aja, sekarang aku ajak kamu ke sana buat observasi langsung, ntar kita sambil nge'Net sebentar & jangan kawatir, tar nge'Netnya aku yang bayarin". Setelah itu akhirnya aku pun mau ikut dengannya untuk observasi langsung dan "dengan catatan, hal ini andaikata benar terjadi nanti akan kita tindak lanjuti". Ucapku. Akhirnya aku dan kedua temanku mendatangi "warnet mesum" tersebut.

Kurang lebih 15 menit antre di ruang tunggu, dengan penuh rasa penasaran aku mengamati tiap bilik/ruang internet di sekitar tempat dudukku. Tiba-tiba, "ruang 12 kosong mas", operator/kasir memanggil. Aku bersama temanku yang pernah memergoki itu langsung saja menuju ruang 12, setelah berada dalam ruang itu aku bertanya pada temanku "Lhah terus gimana caranya kita bisa ngintip ruang sebelah?". Dengan berbisik temanku mengatakan "dibawah ada lubang yang ditutup tisu, kamu cabut aja tisunya!". Ternyata memang ada tiga buah lubang yang ditutup tisu dan hanya ada satu lubang yang tembus ke ruang sebelah. Aku mulai melihat ruang sebelah dari lubang kecil itu, ternyata ada seorang siswa SMA yang sedang asyik nge'Net, entah situs apa yang sedang ia buka. Tidak lama kemudian siswa SMA itu keluar dan digantikan oleh siswa SMA lagi namun berpasangan (cowok dan cewek).
Tidak sampai menghabiskan waktu 10 menit aku melihat si cowok langsung menggerayangi dan membuka baju seragam si cewek. Adegan selanjutnya ternyata tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Layaknya pasangan suami istri, mereka bersenggama dalam sebuah bilik warnet yang sempit, serasa warnet milik kita berdua.
Seks Bebas, Degradasi Moral, dan Pertarungan Peradaban
Sungguh ironis melihat kondisi generasi muda yang seperti itu. Pergaulan bebas, dan prilaku seks anak muda yang selama ini dikenal lebih kepada perilaku mahasiswa saat ini telah merambah pada kalangan pelajar. Entah bagaimana ceritanya perilaku itu menular pada generasi pelajar SMA di sebuah kota kecil bernama Purwokerto. Banyumas yang dulu dikenal sebagi wilayah ndeso, dan hampir tidak dikenal oleh orang-orang luar banyumas, tetapi kini pergaulan generasi mudanya tak berbeda dengan pergaulan anak muda metropolitan.
Sebuah arus dan pergeseran budaya mudah terjadi dalam gelombang globalisasi saat ini. Tak ada batas-batas lagi antar negara bangsa, apalagi hanya sekedar wilayah dalam satu negara. Begitupun dengan pergeseran nilai dan perdaban. Nilai-nilai tentang bangsa timur yang dikenal santun, tak lagi bisa diidentikan pada sebuah masyarakat.
Fenomena mengenai perilaku seks bebas dalam bilik warnet adalah salah satu imbas dari itu semua. Dunia seks bebas yang dulu hanya diidentikkan di kamar-kamar hotel, villa, losmen, diskotik, dan ikon-ikon dunia para orang berduit, kini sudah merambah pada ruang-ruang bebas atau tempat umum yang bisa diakses oleh siapa saja. Dulu, pembicaraan tentang seks merupakan hal yang tabu. Kini dengan derasnya arus informasi yang membanjiri otak generasi muda, telah membawa pergeseran nilai tentang hal yang dianggap tabu itu. Jangankan menbicarakan, melakukannya pun mungkin sudah menjadi sesuatu yang "wajar".
Dengan mengacu pada analisa Huntington tentang benturan peradaban, dalam konteks globalisasi ini, terjadi sebuah pertarungan peradaban mengenai nilai dan norma dalam sebuah negara bangsa. Seperti yang dikatakan Arjun Appadurai, bahwa globalisasi yang menyebabkan dunia tanpa batas, justru sebenarnya akan melahirkan dunia yang makin terkotak-kotak kecil (global-glokal). Nasionalisme kebangsaan akan berubah menjadi nasionalisme kedaerahan. Sebuah bangsa akan mencoba mempertahankan identitasnya di tengah pertarungan budaya global. Jika melihat kasus yang terjadi tersebut, menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena lemahnya peradaban kita dalam bertarung dengan budaya global. Kita tidak mampu mempertahankan budaya kita yang dikenal sopan, santun, dan beretika. Degradasi moral telah terjadi pada masyarakat kita, generasi muda penerus bangsa.!!

Kondisi seperti ini diperparah dengan adanya permainan dunia ekonomi dan politik. Bisnis diskotik dan tempat-tempat hiburan malam misalnya, yang sudah menjadi rahasia umum menjadi sarang munculnya kehidupan seks bebas. Dalam kenyataannya, pemerintah seolah menutup mata mengenai bahaya ini. Itu terbukti semakin banyaknya tempat-tempat hiburan malam seperti itu. Sejauh ini, tindakan yang dilakukan pemerintah hanya sebatas razia pada para pengunjung, tetapi mengapa tak pernah menyentuh pemilik atau pengelola tempat itu yang mungkin dengan sengaja menyediakan tempat dan kesempatan bagi merebaknya budaya seks bebas. Bahkan sekarang, diskotik membuka akses bagi pelajar dengan cara memberikan tarif bagi pelajar.

Bagaimana kasusnya dengan bisnis warnet? Sekarang bisnis warnet banyak diminati, karena dianggap memiliki prospek keuntungan yang menjanjikan. Warnet-warnet yang memberikan fasilitas dan kenyamanan lebih diminati oleh konsumen. Fasilitas ruangan ber-AC, webcam, headset dengan musik MP3, film, kursi sofa, dan ruangan bilik yang privasi menjadi dambaan konsumen. Apa yang terjadi dengan itu semua? Kini warnet dijadikan tempat mesum karena terlalu privasinya ruang atau bilik warnet. Para konsumen dapat dengan bebasnya melakukan aktivitas apa saja di dalam bilik itu, termasuk berbuat mesum. Ternyata "peluang" ini terbaca oleh kalangan muda (pelajar dan mahasiswa) yang memang konsumen terbesar. Bagi mereka yang tak mampu menyewa kamar-kamar hotel atau villa, warnet adalah "alternatif", karena selain murah juga cukup aman karena tidak dicurigai. Hanya dengan merogoh kocek sebesar tiga ribu sampai empat ribu rupiah per jam, mereka dapat menikmati kenyamanan itu semua. Parahnya lagi, entah sengaja atau tidak, hampir setiap warnet memiliki "stok" film porno dari yang berdurasi dua menit hingga hampir satu jam. Ini semakin membuka peluang dan kesempatan untuk melakukan perbuatan yang nista tersebut.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah gejala ini tidak dirasa oleh pemilik atau pengelola warnet tersebut? Perbincangan megnenai seks bebas dalam warnet sudah ramai di kalangan mahasiswa, namun mengapa tidak pernah dihiraukan oleh pihak pengelola warnet sendiri? Padahal telah banyak juga operator warnet yang mengetahui peristiwa ini, tetapi mereka seolah tidak peduli. Jangan-jangan yang dikhawatirkan adalah bahwa fasilitas yang privasi tersebut memang diperuntukkan hal tersebut sehingga menarik banyak pelanggan. Jika memang demikian adanya, sungguh ironis keadaanya.

Share:
Counter Powered by  RedCounter

Pages

Popular Posts

About Me

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Seorang Presiden di negara Republik Tinosia

Followers