"Sekedar umpatan dan teriakkanku yang semuanya tersimpan dalam barisan kata"

Senin, 20 Agustus 2012

SAJAK: Ketidakteraturan

Ketidakteraturan

Semesta bertanya pada manusia
Apa kabar suara hati sanubari
Masihkah terperangkap dalam gelap
Sementara cerah lebih dulu menjemput

Dan bila rasa kini tiada
Barangkali akan hilang suatu mimpi
Akan melebur dalam bayang-bayang
Lalu tercipta alam tanpa keteraturan

Duhai para pemuja alam bawah sadar
Berhentilah menjadi musabab pertikaian
Karna semesta tlah kering air mata
Dan ketidakteraturan adalah siklus perbuatanmu


-21.52 WIB/19 Agustus 2012-
Share:

Kamis, 16 Agustus 2012

Cerita Bocah


“PENGEJAR MIMPI”
(Kisah Nyata Anak Laki-laki lulusan SMP yang Ingin Jadi Pemain Bola)

Judul tulisannya udah kaya judul Sinetron Ramadhan yaa... :D
Alkisah terjadi di hari Selasa 07 Agustus 2012, Jam 09 malam Wib. Malam itu aku nongkrong (nongkrong sama siapa-siapanya gak usah di ekspose ah, takutnya malah ngomentarin nongkrong sama siap-siapanya! :p ) menikmati secangkir kopi di warung kopi yang tidak jauh dari Gedung Kesenian Rarasantang-Cirebon. Nongkrongku kali ini demi untuk menepati janji bertemu anggota komunitas Kaskus Cirebon, yang ingin ngajak bikin acara buka bareng anak-anak jalanan di belakang Terminal Harjamukti-Cirebon (Kebetulan aku adalah salah satu partisipan yang seminggu sekali meluangkan waktu belajar bareng anak-anak jalanan itu). Bla...bla..blaa... Singkat cerita, obrolan dengan beberapa anggota komunitas Kaskus Cirebon itu rampung sekitar jam 10 lebih sekian. Dengan hasil : “acara buka bareng anak jalanan di belakang Terminal Harjamukti-Cirebon itu fix diadakan hari Sabtu 11 agustus 2012”. (Makasih Kaskus Cirebon atas partisipasi & beberapa sumbangan buat anak jalanannya... hhehe :*)
Usai itu, aku-pun menenggak habis sisa kopi kemudian bergegas menaiki kuda besiku untuk pulang ke rumah tercinta. Belum ada 1 km kuda besi melangkah, aku mendapati seorang anak lelaki usia belasan di depan SPBU yang tidak jauh dari warung kopi tadi. Ia berjalan dengan menggendong tas yang (kayaknya) didalamnya berisi baju silat atau baju-baju karate (karena aku kira dia baru pulang usai latian silat atau karate). Wajahnya nampak pucat berkeringat, langkah kakinya nampak kelelahan tak tentu arah, entah apa yang sedang ia pikirkan. Melihat dia yang seperti itu, aku menghampirinya kemudian langsung mengajaknya untuk ikut bonceng di kuda besiku. Meski awalnya ia menolak dengan alasan “rumahku dekat mas, itu di depan situ”, tapi setelah aku bujuk “gak apa-apa biar kuantar, aku sekalian pulang ke arah yang sama”, akhirnya ia-pun mau.
Baru saja ia duduk di atas kuda besiku yang mulai melangkah pelan, aku memulai obrolan dengan bertanya padanya “habis dari mana Mas?”, “... habis Sekolah Bola”, jawabnya gugup. Samar-samar aku dengar jawabannya, karena takut salah dengar, lalu aku tanyakan lagi “habis dari mana Mas?”, kali ini jawabannya terdengar cukup tegas “habis nyari sekolah Bola Mas...”. Mendengar jawaban itu, sontak saja aku kaget kemudian menimpalinya “Ooh.. kirain abis latian silat atau karate, lhah terus udah nemu kan Sekolah Bolanya?”, seolah tanpa jedah ia-pun menjawab “bukan Mas, Saya sejak maghrib tadi sampe sekarang abis muter-muter di GOR Bima nyari Sekolah Bola, tapi ternyata belum ketemu juga Mas, padahal udah seminggu aku nyari muter-muter”.
Share:

LIRIK LAGU "GAGEMONI"

Kuyakin
  
Malam ini sepi sendiri 
Bernyanyi hilangkan sunyi
Bernyanyi... berpuisi... 

Malam ini sepi sendiri 
Tiada kekasih yang menemani 
Aku rindu... oh kekasih 
Segelas kopi... jadi saksi... 

Reff: 
Kuyakin suatu hari nanti 
Aku bernyanyi tak lagi sendiri 
Kuyakin suatu hari nanti 
Kita berdua bernyanyi bersama 
Bernyanyi.... berpuisi...

(back to Reff)
Share:
Counter Powered by  RedCounter

Pages

Popular Posts

About Me

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Seorang Presiden di negara Republik Tinosia

Followers