Janda
di dada aing!
Oleh
: Achmad Saptono*
Aku pria 22 tahun yang
baru saja lulus kuliah tahun lalu, namun sekarang sudah beristri dan beranak 4
(empat). Keempat anak itu perempuan, tapi bukan darah dagingku sendiri. Ya,
benar sekali dugaan anda sekalian, aku memang menikahi seorang janda usia 37
tahun. Konon kabarnya, istriku menyandang gelar janda karena dulu almarhum
suami istriku itu meninggal akibat serangan penyakit diabetes.
Banyak yang bilang aku
ini bego, tolol dan kawanannya – karena aku yang seorang sarjana ekonomi kok
mau-maunya menikahi janda beranak 4 (empat). Tapi setidaknya di tulisan ini aku
mau jelaskan alasanku kenapa mau menikah dengan seorang janda. Oh iya, istriku
bukan termasuk janda kaya lhoh ya…
Kali pertama aku ketemu
sama istriku yang pintar berdandan itu, di warung kopi tempatnya. Sedari
almarhum suaminya masih hidup sampai menjadi janda, istriku itu dulu memang
membantu suaminya mencari nafkah dengan membuka warung kopi. Warung kopi yang
buka dari jam 06 pagi sampai jam 08 malam bahkan kadang sampai jam 09, ketika
malam tertentu (malam minggu misalnya).