Kamu ini bagaimana…
Dengan nikmatnya kamu menghisap sebatang cigarette
itu sudah membunuh banyak orang kok
Walau perlahan dan nyaris tak terlihat namun itu pasti
Tak kau rasakan juga bagaimana menderitanya mereka karena asap yang kau kepulkan kesana kemari itu
Taukah kau, mungkin sebenarnya di dalam hatinya mereka mengeluh
Kamu ini bagaimana…
Dengan kamu mengonsumsi minuman beralkohol
itu sudah membunuh kebahagian orang tua kamu kok
Walau perlahan dan tak terlihat namun itu pasti
Tak kau sadari juga bagaimana mereka menaruh harapan terhadapmu
Mengertikah kau, perngorbanan apa saja yang telah mereka lakukan
untuk mengantarkanmu sampai di sini?
Kamu ini sebenarnya bagaimana…
Sudah tidak takut akan dosakah?
Sudah tidak percaya akan adanya Tuhan-kah?
Kamu ini bagaimana…
Dengan kamu makan enak sepuasnya di tempat yang kau kehendaki
Itu sudah membunuh rasa percayamu akan adanya rasulullah Muhamammad
Beliau tidak pernah mengajarkan agar makan di tempat mewah
Berhentilah makan setelah kenyang, itu yang pernah beliau ucapkan kepada umat-Nya
Oh, iya lupa… tak apa, mungkin karena kamu menganggap bahwa Tuhan itu tidak ada
Sehingga perintah yang wajib kita laksanakan-pun sudah kau anggap ritual yang tak penting
Kamu ini bagaimana…
Hal yang dilarang oleh-Nya sudah kamu anggap sebagai prestasi?
Sebagai alat untuk mendapat predikat gaya? Gaul? Asiik?
Laki-laki, perempuan, laki-laki, perempuan
Adalah dua jenis kelamin yang sengaja diciptakan berbeda secara fisik
meski tidak untuk dibeda-bedakan secara peran
tapi mereka itu berpasangan, berpasangan itu laki-laki dan perempuan
Kamu ini bagaimana…
Punya modal fisik yang sempurna, tenaga serta waktu luang
Kok tidak diolah untuk berlatih mandiri, memanfaatkan waktu luang untuk mengaji
Kok tidak mencari banyak kesibukan untuk dijadikan ibadah
Merasa banggakah ketika kamu masih bisa meminta?
Sudah pernah merasakan nikmatnya bisa berbagi atau memberi?
Kamu ini bagaimana…
Dengan kamu manja, itu sudah membunuh kreatifitasmu
Kamu ini bagaimana…
Merasa sudah punya ilmu yang banyak?
Sudah mendapatkan banyak ilmu, kenapa ilmu itu tidak kau terapkan dalam hidupmu
Kerjamu siang di kamar, duduk di depan internet
Malam duduk di depan minuman mewah
Mengkritik kesana-kemari
Ah, kamu ini bagaimana…
Sudahlah, lebih baik simpan saja kritik-kritik pedas yang kamu lontarkan
untuk mengkritik diri kamu sendiri
“Cirebon, 19 Januari 2010”
0 comments:
Posting Komentar