"Sekedar umpatan dan teriakkanku yang semuanya tersimpan dalam barisan kata"

Selasa, 09 Agustus 2011

Peribahasa: Bagai Hukum di Daun Talas


Bagai Hukum di Daun Talas
Oleh : Achmad Saptono

Orang yang nyolong ayam terus ditangkep, dipenjara atau digebukin, dibakar itu udah biasa. Orang yang ngomongnya nyentil-nyentil pemerintah (walau Cuma di Internet) ditangkep, itu juga udah biasa. Mahasiswa pada demo di depan gedung DPR, DPRD atau di Istana negara, ditangkep juga... ya itu biasa. Orang naik mobil atau motor tanpa surat-surat, ditangkep, dikira maling, itu biasa. Orang yang nyolong cokelat, nyolong semangka atau sejenisnya ditangkep selama sekian bulan atau sekian tahun, yaah biasa sih... baru aja kemaren-kemaren kasus itu terjadi.
Para pejabat yang korupsi duit rakyat jutaan, milyaran bahkan sampai triliunan ditangkep, itu biasa...eh, engga ding... pejabat ditangkep? Pura-pura ditangkep mungkin lebih tepatnya, lhah biasanya kan mereka itu sebelum ditangkep, terus mereka tiba-tiba langsung (pura-pura) sakit. Hukum yang ada di negara ini katanya gak berlaku buat orang yang lagi sakit. Pantesan dulu Pak Soeharto itu gak pernah ditangkep ya??? Doi kan sakit-sakitan mulu. Hahhaa.... padahal waktu jaman pemerintahannya Pak Soeharto tau sendiri kan? Ngritik dikit culik, bunuh!! Tembak mati!!! Buktinya sampe sekarang masih ada tuh, Om Wijii Thukul sampe sekarang ilang gak ketemu gara-gara dulu doi ngritik pemerintahannya Pak Soeharto lewat puisi-puisinya.
Aneh ya hukum di negara ini! Ini mah bener yang dibilang lagunya Bung Rhoma, “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”. Om Iwan Fals juga ngritik pemerintah tentang hukum di negara ini, di lagu Manusia Setengah Dewa, Om Iwan bilang, “tegakkan hukum setegak-tegaknya, adil dan tegas dan tak pandang bulu...”, tapi kok tetep aja hukumnya kaya di daun talas. Jadi inget group band SLANK yang dulu pernah ngritik pemerintah, terus mereka pada mau ditangkep gara-gara mereka nyindir-nyindir lewat lagu Gosip Jalanan, begini potongan liriknya yang tentang “bagai hukum di daun talas”, “Ada yang tahu mafia peradilan? Tangan kanan hukum di kiri pidana, Dikasih uang... sih!    habis perkara”. Bener juga nih yang dibilang SLANK! Pantesan banyak pejabat korupsi, tapi gak ditangkep atau gak dipenjara. Hhhm...
Ngomong-ngomong, kemaren kan Om Nazaruddin Azhar si buronan negara baru aja ketemu di luar negeri, kira-kira doi dalam waktu dekat bakal ditangkep & dipenjara ga yah??? Biasanya kan lama prosesnya, trus yang ada lama-lama malah dibebasin, gak jadi dipenjara deh tuh penjahat kerah putih. Oh ya, selain Nazaruddin Azhar, buronan yang keluar negri sebelumnya ada lagi lhoh... ada si Nunun Nurbaetie, buronan kasus suap Deputi Gubernur Senior (DGS), dan ada Anggoro Widjojo tersangka kasus korupsi sistem komunikasi radio terpadu (SKRT) yang melenggang ke Singapura. Kalo gak salah, jaman dulu juga ada Edi Tansil apa yaah, yang kabur sampe sekarang gak ketemu.
Hhhmm.... Bagai Hukum di Daun Talas! Kayaknya hidup jadi penjahat papan atas di negara ini lebih enak lhoh, daripada jadi penjahat kelas teri. Penjahat papan atas mah kebal hukum, sedangkan penjahat kelas teri mah dikit-dikit dihukum, digebukin, hukum mati dan sebagainya. Hahha... Bagai Hukum di Daun Talas! Hukum yang ada gak jelas, gak tegas, hukumnya pandang bulu!
Solusi agar Hukum di negara ini gak kaya di daun talas gimana ya enaknya??? Kalo liat di Undang-undang kan udah jelas, Negara ini berdasarkan atas hukum. Tapi realitanya kan gak ada! Solusinya gimana ya??? Nih ya, kalo kata Almarhum Om WS. Rendra di puisi yang judulnya Sajak Anak Muda, beliau nulis, “Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum, dianggap sebagi bendera-bendera upacara, sementara hukum dikhianati berulang kali. Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi, dianggap bunga plastik, sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi...”. Solusi sederhananya sih, mau gak mau harus ada yang mau merubah sistem! Merubah sistem hukum yang berlaku di negara ini. Kalau pejabat atau aparat pemerintahan yang sekarang kita ragukan kejujuran atau ketegasannya di bidang hukum, berarti mau gak mau kita harus merekomendasikan siapa yang jujur dan siapa yang tegas! [ ]
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Counter Powered by  RedCounter

Pages

Popular Posts

About Me

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Seorang Presiden di negara Republik Tinosia

Followers