"Sekedar umpatan dan teriakkanku yang semuanya tersimpan dalam barisan kata"

Senin, 02 Januari 2012

Sajak: Surat Untuk Ibu Pertiwi


Surat untuk Ibu Pertiwi

Aku bingung hendak berkata apa tentang nasib bangsa ini
Seolah tidak ada pemiliknya
Seolah tidak ada pemerintahnya
Mereka seringkali bilang cinta, tapi tega menganiaya
Mereka tak jarang mengatakan rindu, tapi malah membuat gaduh

Aku sering tidak tidur memikirkan Ibu Pertiwi
Di sana-sini terdengar jerit tangis balita kurang gizi
Anak usia belasan tanpa seragam
Seolah mereka tuli tak mendengar
Seolah mereka buta tak melihat

Aku trauma berbicara keadilan di negara ini
Dimana yang adil menurutku, belum tentu adil menurut mereka
Adil menurutku adalah koruptor dihukum puluhan tahun dan pencuri sendal puluhan hari
Sedang adil menurutnya adalah
Koruptor dihukum dalam hitungan hari atau jam, dan pencuri sendal dihukum tahunan

Hampir bosan aku memandang wajah ibu Pertiwi
Ia selalu lelah-letih di depan bangsa kulit putih
Ibu pertiwi, make up-mu terlalu tebal sehingga kulit sawo matangmu tak terlihat seksi lagi

(Cirebon; januari 2011)

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Counter Powered by  RedCounter

Pages

Popular Posts

About Me

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Seorang Presiden di negara Republik Tinosia

Followers