"Sekedar umpatan dan teriakkanku yang semuanya tersimpan dalam barisan kata"

Minggu, 02 November 2008

berusahalah

Tentukan! Sebelum melangkah.
Oleh : Achmad Saptono

Pandanglah ke depan
Tengoklah pula ke belakang
Lalu, tentukan arahmu!!!
Dan berusahalah…

Empat baris kata-kata yang sampai sekarang masih saya cita-citakan.
Namun yang selalu membuat saya bingung adalah apakah orang lain juga mencita-citakan hal yang serupa dengan saya? Sependek yang saya ketahui adalah masyarakat atau orang – orang pada jaman sekarang banyak yang tidak memikirkan kemana arah serta tujuan dari mereka hidup di dunia (maaf, saya meng’klaim). Tapi dibawah akan saya beri contoh kasus yang ada di sekitar saya, yang akhirnya membuat kenapa saya meng’klaim seperti itu (sekali lagi maaf).
Banyak sekali para pelajar (baik SD, SMP, SMA atau lulusan Sarjana sekalipun) yang tidak mempunyai lapangan pekerjaan, sehingga benar menurut saya ketika ada pepatah dari orang tua jawa “pager doyong” yang artinya selalu mengikuti arah mata angin kemanapun pagar itu akan roboh atau dapat diartikan bagaimana nanti saja. Contoh yang pernah saya temui adalah ketika saya berkenalan dengan salah seorang mahasiswi di sebuah kendaraan umum (bus), kemudian saya berdialektika dengan mahasiswa tersebut sampai pada saatnya saya bertanya “mba, maaf…pasca lulus kuliah S1 ini sih mba mau lanjutin kemana?”, lalu mahasiswi tersebut menjawabnya “saya akan pulang dan mencari kerja di daerah tempat kelahiran saya”. Lalu kembali saya bertanya pada mahasiswi tersebut, “apakah mungkin di jaman sekarang dengan gelar sarjana bisa langsung mendapat pekerjaan?”. Sehingga akhirnya mahasiswa tersebut menjawab “pokoknya bagiku yang penting sekarang lulus kuliah dulu, masalah kerja mah gampang nanti bisa minta tolong sama ibu atau saudaraku yang sudah “bekerja”, yang menduduki posisi strategis”.
Hal serupa namun sedikit beda pun sering kali saya temui di kampus tempat dimana saya kuliah. Saya sering melontarkan pertanyaan “mas/mba, pasca lulus kuliah S1 ini mau ngapain (tujuannya kemana)?” pada mahasiswa/mahasiswi yang pernah saya temui dan juga yang kebetulan sudah akrab dengan saya. Lalu jawaban yang terlontarkan adalah “ga tau niyh bingung, paling ntar aku coba cari-cari lapangan pekerjaan di Jakarta”. Bahkan yang ironisnya lagi adalah ketika saya melihat banyak sekali anak kecil di terminal, di bus, di pasar, di jalan-jalan yang mencari nafkah dengan menjadi pedagang asongan, pengamen dan lain sebagainya. Mungkin itu semua adalah akibat dari karena mereka tidak seperti apa yang telah saya
Saya jadi ingat dengan salah satu ayat di dalam Al-qur’an surat An-najm ayat 43, yang artinya : “dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis”, apa mungkin mereka (orang-orang yang saya sebutkan pada contoh kasus diatas) telah salah menafsirkan ayat tersebut? Sehingga membuat mereka menjadi terlalu pasrah pada keadaan. Sedangkan di dalam Al-qur’an surat Al-isra ayat 19 dijelaskan bahwasanya : “Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik”.
Sampai saat ini saya masih dan selalu mencoba untuk tidak melangkah sebelum menentukan kemana arah langkah itu, dan ketika arah langkah itu masih belum jelas maka saya akan berusaha untuk memperjelas arah langkah itu. (Noy).
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Counter Powered by  RedCounter

Pages

Popular Posts

About Me

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Seorang Presiden di negara Republik Tinosia

Followers