Jumat, 10 April 2009
Home »
all about my mind
» Hegemoni Kapitalisme Terhadap Masyarakat Indonesia
Hegemoni Kapitalisme Terhadap Masyarakat Indonesia
Oleh : Achmad Saptono
Kapitalisme kini muncul dengan kemasan globalisasi yang semakin mengglobal pada masyarakat indonesia. Indonesia yang dahulu pernah memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945 ternyata sampai sekarang proklamasi itu seolah hanya “ritual” untuk membuat bangsa indonesia merasa tenang sesaat. Reallitas yang terjadi pada bangsa indonesia saat ini ternyata masih dibelenggu oleh mereka (kapitalisme), tanpa ampun mereka terus meracuni sistem-sistem yang mempunyai tingkat kekuatan lebih di indonesia. Berbagai institusi berhasil mereka kendalikan, institusi ekonomi, agama, pendidikan, hukum, kesehatan, bahkan institusi keluarga sekalipun telah berhasil dikemudikan oleh kapitalisme tersebut.
Masyarakat konsumtif
Dengan mudah kapitalisme mengarahkan logika berfikir bangsa indonesia pada pola hidup konsumtif, yaitu sebuah pola hidup yang hanya bisa menggunakan dan masyarakat indonesia seolah dibuat enggan untuk berfikir dengan adanya penyediaan segala sesuatu yang bersifat instant. Beberapa contoh diantaranya adalah :
1.Adanya kartu kredit yang menyebabkan masyarakat membelanjakan uang mereka jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang semestinya dan melebihi uang persediaan yang ada, membeli sesuatu yang tidak diperlukan dan bahkan barangkali tidak mereka inginkan.
2.Shopping atau jalan-jalan di mall membujuk masyarakat untuk membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan.
3.Jaringan TV Shopping dan cybermall membolehkan masyarakat berbelanja sampai 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu, dengan cara demikian meningkatkan kemungkinan bahwa mereka akan membelanjakan uang mereka lebih daripada yang semestinya.
4.Katalog-katalog memungkinkan masyarakat membeli produk yang diperlukan.
Contoh yang tertulis diatas adalah hanya sebagian kecil saja yang saat ini sempat saya tuliskan, di luar itu masih banyak contoh lain yang dekat dengan kita. Monggo anda mengingatnya sendiri….
Kapitalisme memang sudah masuk pada sistem di Indonesia, masyarakat sudah begitu mendewa-kan produk-produk kapitalisme. Akan tetapi, satu hal yang harus kita ingat bahwa orang yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan sistem ekonomi adalah berasal dari umat Islam, yaitu Ibnu Khaldun yang kemudian diadopsi oleh orang-orang barat. Artinya, suatu saat kita (umat islam) pasti akan mampu melepaskan hegemoni kapitalis tersebut, sistem ekonomi syariah saya pikir yang akan mampu melawannya. Mari kita kembangkan konsep ekonomi syariah itu dengan kemasan yang baru dan ide-ide kreatif lainnya untuk melengserkan sistem kapitalisme di Indonesia.
Tags
- all about my mind (43)
- Berbagi (5)
- Mari Merenung (5)
- Mirip Puisi (44)
- Nyeni (8)
- pengalamankoe (5)
- Profil Seniman (2)
- Sejarah (1)
- unek2 (17)
- warning2 (1)
Pages
Popular Posts
-
"STOP" Karya Putu Wijaya * Oleh : Achmad Saptono (Panggil ; Tino)** STOP merupakan sebuah naskah monolog karya dari seorang sastra...
-
MONOLOG : R E P U B L I K T I K U S Oleh : Achmad Saptono [1] PROLOG : Selamat datang di REPUBLIK TIKUS untuk seluruh warga dari...
-
“Monolog : Homo Homini Lupus” Karya : Achmad Saptono Manusia yang satu adalah serigala bagi manusia lainya. Manusia tidak bertindak sebaga...
-
Janda di dada aing! Oleh : Achmad Saptono* Aku pria 22 tahun yang baru saja lulus kuliah tahun lalu, namun sekarang sudah berist...
-
Children of Heaven ; Kisah Si Miskin-Pintar “Ali Mandegar” Memanjat “Menara Gading” [1] Oleh : Achmad Saptono [2] “Matahari terbit | fajar...
-
#Opohdernitas Dunia semakin tidak seimbang, semakin semrawut, semakin tidak masuk akal, kacau balau, dunia ini semacam sedang tr...
-
Seputar Kemiskinan, teknologi Informasi, pendidikan, dan tentunya tentang Indonesia (Rokoknya rokok.... Aqua...Aqua...myzone’nya myzone......
-
Pemilihan Dukun Sakti Oleh : Tino Achmad Saptono [1] Demokrasi iku bebas Acara pemilihan ning ndi-ndi pasti sing diutamanange y...
-
Teater, Terasing hingga Kering Oleh : Tino Achmad Saptono [1] Seni Teater di Cirebon dalam perkembangannya dikatakan jalan di tem...
-
Penyakit tak Disadari? Indonesia tanah airku, tanah beli, air juga beli… (Harry Roesli) Barangkali salah satu ciri dari Negara y...