Laki-laki Gelap di Sudut Jendela
Ayo berlari...
Laki-laki itu berteriak
Bukankah cahaya itu indah
Tak usah takut
Di sana, aku sudah menyiapkan bekal untukmu
Penghilang lapar dan dahaga
Ayo tersenyum...
Laki-laki itu merayu
Bukankah masa lalu tak kan terulang
Tak usah sedih
Aku akan mengajakmu agar selalu bernyanyi
Menghapus gelap masa lalumu
Tidak usah terlalu kau pikirkan gelapmu itu
Karna masih banyak gelap lain yang belum kau jamah
Di jendela itu, di balik gorden itu
Kamu boleh sesekali mengintip gelap
Asalkan jangan terlalu lama
Tempat tidurmu
Selimut dan dinding itu
Mereka yang menghantarkanmu menciptakan mimpi
Mulailah rangkai mimpimu
Ini kali aku akan bantu membingkai mimpi-mimpimu
Dirangkulnya wanita itu
Menuju malam
Laki-laki gelap itu
Pemuda dengan dada lebam menghitam
Perlahan melucuti gaun wanita
Tak sehelai kain-pun tersisa
Dengan nafas terengah ia menikmati gelap di antara selangkangan
Mereka saling menikmati
Mereka larut dalam kenikmatan
Dada yang hitam lebam tak ia hiraukan
Semakin memar..
Darah lebam dalam dadanya semakin menggumpal
Saat itu, menjadi malam tersembunyi
Tanpa sadar malam itu semakin melengkapi kegelapan wanita
Semakin membuat luka lebam menghitam di dada laki-laki kian menjadi
Saat esok tiba
Tampak wajah murung wanita menatap dinding kamar
Sementara laki-laki gelap di sudut jendela
Mengawasi setiap langkahnya
Setiap tarikan nafasnya
Laki-laki gelap di sudut jendela
Lukanya terbalut syahwat
Tertutup birahi dunia
“220511”
Cobaan
Bismillah...
Mengelus dada...
Ya Allah
Astaghfirullah
Lagi
Bukan bertanya
Apalagi menghujat
Ini cobaan atas kehendak-Nya
Ini anugerah penuh hikmah
Syukuri, lalu hadapi saja
“210511”
0 comments:
Posting Komentar