"Sekedar umpatan dan teriakkanku yang semuanya tersimpan dalam barisan kata"

Selasa, 24 Mei 2011

Buku ke Internet


Zaman Peralihan “Jendela Dunia”[1]
Oleh : Achmad Saptono[2]

“Aku lebih suka mencari bahan bacaan atau materi untuk tugas kuliah dari situs-situs yang tersedia di internet ketimbang mencari dari buku”, ungkap seorang mahasiswa Ekonomi (pen.) di perguruan tinggi negeri yang ada di Purwokerto.

Saya kira hal tersebut bukan hanya dirasakan oleh satu-dua orang mahasiswa saja, tetapi hampir secara keseluruhan mahasiswa saat ini, untuk urusan bahan bacaan atau materi tugas perkuliahan sudah beralih orientasi mencari ke dunia maya (internet). Memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi betapa cerdasnya “Paman google” sebagai situs mesin pencari di dunia maya. Dengan menuliskan kata perintah apa saja sesuai dengan keinginan di google, maka ribuan bahkan mungkin jutaan artikel yang diinginkan-pun langsung muncul hanya dalam hitungan waktu sepersekian detik. Bukan hanya google yang saat ini sudah diakui kehebatannya, masih banyak situs-situs lainnya yang menyediakan berbagai macam artikel – yang seringkali dibutuhkan dan sering dikunjungi oleh mahasiswa saat ini. Sebut saja beberapa situs terkenal seperti : Wikipedia, Scribd, Indoskripsi, Kompas, Tribunnews, Detik, Tempo Interaktif, JPNN, Yahoo dan masih banyak situs lainnya yang menjadi halaman favorit pada saat mahasiswa sedang pusing mencari bahan bacaan atau materi tugas perkuliahan.
 Sepertinya ungkapan “buku adalah jendela dunia” merupakan ungkapan yang sudah usang, sudah kadaluarsa. Bagaimana tidak, data yang saya temukan di perpustakaan fakultas (di kampus saya) menunjukkan bahwa hanya sekitar 20-30 pengunjung/hari yang datang ke perspustakaan untuk membaca dan meminjam buku. Padahal, berapa jumlah total mahasiswa yang ada di tiap fakultas? Coba bandingkan dengan berapa jumlah mahasiswa yang duduk di area hotspot kantin kampus, kafe-kafe atau warnet di sekitaran kampus, jumlahnya sudah barang tentu melebihi jumlah pengunjung perpustakaan fakultas. Ironis memang, zaman yang semakin berkembang ternyata berhasil merubah gaya hidup termasuk pola pikir mahasiswa serta masyarakat pada umumnya menjadi manja dengan bergantung pada teknologi dunia maya.
Sebenarnya tidak ada yang bisa disalahkan ketika terjadi zaman peralihan dari “buku sebagai jendela dunia” menjadi “dunia maya sebagai jendela dunia”, sepanjang pengguna dunia maya tersebut benar-benar memahami teknik mengutip atau konsekuensi menjadikan artikel dari internet sebagai referensi bacaan. Artinya, dengan tidak asal comot atau copy-paste artikel dari internet untuk dijadikan tugas, atau dengan cara tidak menjadikan artikel dari internet sebagai sumber utama saat mengerjakan tugas perkuliahan.


[1] Peralihan dari “buku sebagai jendela dunia” menjadi “dunia maya sebagai jendela dunia”.
[2] Adalah mahasiswa sosiologi FISIP-UNSOED SKS 2006.
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Counter Powered by  RedCounter

Pages

Popular Posts

About Me

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Seorang Presiden di negara Republik Tinosia

Followers